Wednesday 11 November 2015

CIRI CIRI AHLUSSUNNUH

Ciri-ciri Ahli Sunnah Wal Jamaah

Pertama: Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan Rasulullah dan jalan para sahabatnya, yang menyandarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus soleh iaitu pemahaman generasi pertama umat ini dari kalangan sahabat, tabi’in dan generasi setelah mereka. Rasulullah bersabda:“Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian orang-orang setelah mereka kemudian orang-orang setelah mereka.” (Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad)

Kedua: Mereka kembalikan segala bentuk perselisihan yang terjadi di kalangan mereka kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan bersedia menerima apa-apa yang telah diputuskan oleh Allah dan Rasulullah. Firman Allah: (Maksudnya) “Maka jika kamu berselisih-faham dalam satu perkara, kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasulnya jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan yang demikian itu adalah baik dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa: 59). “Tidaklah layak bagi seorang mukmin dan mukminat apabila Allah dan Rasul-Nya memutuskan suatu perkara untuk mereka, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Barangsiapa menderhakai Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata."(Al-Ahzab: 36)

Ketiga: Mereka mendahulukan ucapan Allah dan Rasul daripada ucapan selain keduanya. Firman Allah: (Maksudnya) “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahulukan (ucapan selain Allah dan Rasul) terhadap ucapan Allah dan Rasul dan bertaqwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Hujurat: 1)

Keempat: Menghidupkan sunnah Rasulullah baik dalam ibadah mereka, akhlak mereka, dan dalam semua sendi kehidupan, sehingga mereka menjadi orang asing di tengah kaumnya. Rasulullah bersabda tetang mereka: “Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula daam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing.” (Hadis riwayat Muslim dari hadis Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma)

Kelima: Mereka adalah orang-orang yang sangat jauh dari sifat fanatik (taksub) golongan. Dan mereka tidak fanatik kecuali kepada Kalamullah dan Sunnah Rasulullah. Imam Malik mengatakan: “Tidak ada seorangpun setelah Rasulullah yang ucapannya boleh diambil dan ditolak kecuali ucapan baginda.”

Keenam: Mereka adalah orang-orang yang menyeru segenap kaum muslimin agar bepegang dengan sunnah Rasulullah dan sunnah para shahabatnya.

Ketujuh: Mereka adalah orang-oang yang memikul amanat amar ma’ruf dan nahi munkar sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Dan mereka mengingkari segala jalan bid’ah (lawan kepada sunnah) dan kelompok-kelompok yang akan memecahkan-belahkan barisan kaum muslimin.

Kelapan: Mereka adalah orang-orang yang mengingkari undang-undang yang dibuat oleh manusia yang menyelisihi undang-undang Allah dan Rasulullah.

Kesembilan: Mereka adalah orang-orang yang bersiap-sedia memikul amanat jihad fi sabilillah apabila agama menghendaki yang demikian itu.
Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali rahimahullah menjelaskan dalam kitab beliau Makanatu Ahli Al Hadits (halaman 3-4) berkata: “Mereka adalah orang-orang yang menempuh manhaj (metodologi)-nya para sahabat dan tabi’in dalam berpegang terhadap kitabullah dan sunnah Rasulullah dan menggigitnya dengan gigi geraham mereka. Mendahulukan keduanya atas setiap ucapan dan petunjuk, kaitannya dengan aqidah, ibadah, mu’amalat, akhlaq, politik, mahupun persatuan. Mereka adalah orang-orang yang kokoh di atas prinsip-prinsip agama dan cabang-cabangnya sesuai dengan apa yang diturunkah Allah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam. Mereka adalah orang-orang yang tampil untuk berdakwah dengan penuh bersemangat bersungguh-sungguh. Mereka adalah para pembawa ilmu nabawi yang melumatkan segala bentuk penyelewengan orang-orang yang melampaui batas, kerancuan para penyesat dan pentakwil yang jahil. Mereka adalah orang-orang yang selalu mengintai setiap kelompok yang menyeleweng dari manhaj Islam seperti Jahmiyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidah (Syi’ah), Murji’ah, Qadariyah, dan setiap orang yang menyeleweng dari manhaj Allah, mengikuti hawa nafsu pada setiap waktu dan tempat, dan mereka tidak pernah mundur kerana cercaan orang yang mencerca.”


Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali rahimahullah menjelaskan dalam kitab beliau Makanatu Ahli Al Hadits (halaman 3-4) berkata: “Mereka adalah orang-orang yang menempuh manhaj (metodologi)-nya para sahabat dan tabi’in dalam berpegang terhadap kitabullah dan sunnah Rasulullah dan menggigitnya dengan gigi geraham mereka. Mendahulukan keduanya atas setiap ucapan dan petunjuk, kaitannya dengan aqidah, ibadah, mu’amalat, akhlaq, politik, mahupun persatuan. Mereka adalah orang-orang yang kokoh di atas prinsip-prinsip agama dan cabang-cabangnya sesuai dengan apa yang diturunkah Allah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam. Mereka adalah orang-orang yang tampil untuk berdakwah dengan penuh bersemangat bersungguh-sungguh. Mereka adalah para pembawa ilmu nabawi yang melumatkan segala bentuk penyelewengan orang-orang yang melampaui batas, kerancuan para penyesat dan pentakwil yang jahil. Mereka adalah orang-orang yang selalu mengintai setiap kelompok yang menyeleweng dari manhaj Islam seperti Jahmiyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidah (Syi’ah), Murji’ah, Qadariyah, dan setiap orang yang menyeleweng dari manhaj Allah, mengikuti hawa nafsu pada setiap waktu dan tempat, dan mereka tidak pernah mundur kerana cercaan orang yang mencerca.”


No comments:

Post a Comment