Wednesday 11 November 2015

CIRI CIRI KHUSUS AHLUSSUNNAH

Ciri-ciri Khusus Mereka

Pertama: Mereka adalah umat yang baik dan jumlahnya sangat sedikit, yang hidup di tengah umat yang sudah rosak dari segala segi. Rasulullah bersabda: “Berbahagialah orang yang asing itu (mereka adalah) orang-orang baik yang berada di tengah orang-orang yang jahat. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada orang yang mengikuti mereka.” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Ibnul Qayyim dalam kitabnya Madarijus Salikin (3/199-200) berkata: “Ia adalah orang asing dalam agamanya disebabkan rosaknya agama mereka, asing pada berpegangnya terhadap sunnah disebabkan berpegangnya manusia terhadap bid’ah, asing pada keyakinannya disebabkan telah rosak keyakinan mereka, asing pada solatnya disebabkan jeleknya solat mereka, asing pada jalannya disebabkan sesat dan rosaknya jalan mereka, asing pada nisbahnya disebabkan rosaknya nisbah mereka, asing dalam pergaulannya bersama mereka disebabkan bergaul dengan apa yang tidak diinginkan oleh hawa nafsu mereka.”

Kesimpulannya, dia asing dalam urusan dunia dan akhiratnya, dan dia tidak menemui seorang penolong dan pembela pun. Dia sebagai seorang yang berilmu ditengah orang-orang jahil, pemegang sunnah di tengah ahli bid’ah, penyeru kepada Allah dan Rasul-Nya di tengah orang-orang yang menyeru kepada hawa nafsu dan bid’ah, penyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran di tengah kaum di mana yang ma’ruf menjadi mungkar dan yang mungkar menjadi ma’ruf.”

Ibnu Rajab dalam kitab Kasyfu Al Kurbah Fi Washfi Hal Ahli Gurbah (halaman 16-17) mengatakan: “Fitnah syubhat dan hawa nafsu yang menyesatkan inilah yang telah menyebabkan berpecahnya ahli kiblat menjadi berpuak-puak. Sebahagian mengkafirkan yang lain sehingga mereka menjadi bermusuh-musuhan, berpecah-belah, dan berparti-parti yang dulunya mereka berada di atas satu hati. Dan tidak ada yang selamat dari semuanya ini melainkan satu kelompok. Merekalah yang disebutkan dalam sabda Rasulullah: “Dan tetap akan ada segelintir dari umatku yang zahir di atas kebenaran, tidak memudaratkan mereka sesiapa yang menyelisihi mereka, sehinggalah datangnya keputusan Allah, sedang mereka tetap berada dalam keadaan sedemikian.”

Kedua: Mereka adalah orang yang berada di akhir zaman dalam keadaan asing yang telah disebutkan dalam hadis, iaitu orang-orang yang memperbaiki ketika rosaknya manusia. Merekalah orang-orang yang memperbaiki apa yang telah dirosakkan oleh manusia pada sunnah Rasulullah. Merekalah orang-orang yang lari dari fitnah dengan membawa agama mereka. Mereka adalah orang yang sangat sedikit di tengah-tengah kabilah dan terkadang tidak didapati pada sebuah kabilah kecuali satu atau dua orang, bahkan terkadang tidak didapati satu orangpun sebagaimana permulaan Islam.

Dengan dasar inilah, para ulama menafsirkan hadis ini. Sebagaimana Imam Al-Auza’i rahimahullah menjelaskan tentang sabda Rasulullah: “Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing. Adapun Islam itu tidak akan pergi akan tetapi Ahli Sunnah yang akan pergi sehingga tidak tersisa di sebuah negeri melainkan satu orang.” Dengan makna inilah didapati ucapan salaf yang memuji sunnah dan menyifatkannya dengan asing dan menyifatkan pengikutnya dengan kata sedikit.” (Lihat Kitab Ahlul Hadits Hum At Thoifah Al Manshurah hal 103-104)

Demikianlah sunnatullah para pengikut kebenaran. Sepanjang perjalanan hidup selalu dalam kumpulan yang sedikit. Allah Ta’ala berfiman: (Maksudnya) “Dan sedikit dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”

Dengan itu, jelaslah bagi kita siapakah Ahli Sunnah Wal Jamaah dan siapakah pula yang bukan Ahli Sunnah yang hanya penamaan semata. Benarlah ucapan seorang penyair mengatakan :
Semua orang mengaku telah menggapai Laila
Akan tetapi Laila tidak mengakuinya

Padahal Ahli Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman, amalan, dan dakwah salafus-soleh.

Wallahu Ta'ala A'lam

No comments:

Post a Comment